Perintah

Awalnya seorang penggede (I) cuman ngomong :” Saya berharap kegiatan ini dapat berlangsung dengan sukses. ”
Trus harapan itu dijadikan nota dinas oleh penggede (II) yang tidak segede penggede (I) sebagai :
“Kegiatan ini harus sukses”. Nota itu akan dikirim dengan fasilitas radiogram ke seluruh penguasa di berbbagai daerah.
Penguasa di daerah membuat edaran kepada seluruh kepala penggede daerah yang isinya :
“Berdasarkan radiogram Penggede II dari pusat maka saya menginstruksikan saudara untuk turut serta mensukseskan kegiatan ini”.
Kepala penggede daerah akan memerintahkan bawahannya dengan jurus Pokoke â„¢ begimanapun caranya Pokoke â„¢ kegiatan ini harus sukses.
Tinggallah para kawula alit daerah yang berhubungan langsung dengan masyarakat kebingungan.
Seraya menunggu petunjuk dari para penggede, sebab kawula alit selalu diposisikan untuk ditunjuk, mereka merapal berbagai ajian hingga jurus terakhir.
Jurus apa yang harus digunakan…. haruskah menggunakan jurus yang terlarang itu…..

Masih tergiang ujaran sang Guru dulu ketika masih belum turun gunung :
:”Anak cucuku ingatlah pesan terakhir dariku, hari ini telah kuajarkan semua ilmu yang ada padaku, kini saatnya kalian turun gunung…jadilah orang yang berbakti pada nusa bangsa dan agama, dan ingat jangan gunakan jurus pamungkas itu kecuali kalau memang benar-benar terdesak….”.
busss asap mengepul dan sang Gurupun menghilang…
Tinggallah perang bathin antara kebenaran dan kebohongan…… mana yang akan di pilih, semoga norma masih mampu membatasi pilihan kita…

~ oleh kangguru pada Desember 5, 2007.

33 Tanggapan to “Perintah”

  1. Pokoke harus komentar!!!…:)

  2. pokoke ngeyel kudu sukses…???:(

  3. jurus terakhir itu pasti jurus … … …

  4. hetriks

  5. ini tentang apa to pak?

  6. Wah, pola kinerja birokrasi di negeri ini agaknya memang parah nih. Telah terjadi penekanan berlapis :mrgreen: Yang paling repot tentu orang2 bawahah yang paling bawah.

  7. baca dulu…

  8. Mengabdi buat atasan, bukan mengabdi buat rakyat..ya jadinya kebingungan sendiri…

  9. Pokoke&trade yang seperti itu harus diubah, Kang Guru. Harus ada yang berani melakukan revolusi budaya birokrasi.

    Tapi siapa? Kita-kita ini kan di luar birokrasi ya…

  10. hehehe… heran kang, akhirnya kita yang jadi perang batin, cuapek kang!, mestinya energinya disimpan untuk melawan mereka yang terjebak sistem yang super busuk, beginilah kang, biar negeri di negeri ini bermunculan orang pinter, lha tujuannya buat makan, setelah kursi penggede mengenyangkan perut, lupalah pada ajaran

  11. 🙂 sip-sip… curahan hati ya ini…

  12. seperti pepatah
    makan buah simalakama
    😆

  13. kebenaran dan kebohongan… dua hal yang sulit diraba tapi mudah dilaksanakan sebenarnya 🙂

  14. yah, begitulah negeri ini wa’
    semua lapisan hanya repot dengan urusan cari muka dan nama pada atasan hingga menyusahkan rakyat yang mestinya mereka beri layanan

    @ANAS
    Setuju nas

  15. Salam kenal. Artikelnya lucu 🙂

    @bang adi
    salam kenal kembali kayaknya ayam bakarnya boleh juga tuh 🙂

  16. Jurus pamungkasnya apa Kang?

    @deking
    itu kata kang biho juga thi ki i beng

  17. Bukankah itu termasuk dalam budaya kita .. bukan tidak dapat diubah tapi sedikit sulit untuk di ubah karena telah membudaya.

    Kalau memang bekerja dengan baik dan benar .. ga perlu dibilang harus sukses .. pasti sukses.

    @Bang eby
    setubuh bang

  18. penggede memang hanya bisa menyuruh doang 😦

    @indra
    trus saha nu ripuh kang?? 🙂

  19. ha…ha… penggede I dan penggede II, yang gede mulutnya doang…

    @klikhillary
    kayak ikan aja gede mulut 🙂

  20. loh penggede memang tugasnya nyuruh kan.. hehehehee.. maenya turun kerja sendiri.. hihiih.. moal aya nu daekeun atuh..

    @roffi
    hehehhe bentik curuk balas nunjuk capetang balas miwarang kang

  21. Got a little bit confused while reading :S

  22. gimana hasil tunjuk hidungnya kang … rupanya sedang bergolak batinnya yaa menerima petunjuk yang selau menunjuk hidung pak guru… 🙂

    @Pak Kurt
    hihih iya kang bikin mendidih nih

  23. Jurus pamungkas si uwak ieu yeuh : Thi kie ibeng… heh he he.. Amithaba.

    @Biho
    hayyayya thi kie ibeng… sedot tenaga pindahkan nyawa kekekke atuh nanti nempel terus kang kaya perangko

  24. Kang Guru, saya usulkan njenengan jadi Pejabat yang nantinya bisa mengubah paraigma ‘perintah’ seperti yang sampean tulis..

    hehehehehehehe

    @gempur
    wah ngak ada di garis tangannya saya menjadi pejabat hehehhehe

  25. jurus terakhirnya apa tuh ??

    @ario
    Thi khi i beng kata kang biho mah 🙂

  26. ya ya … jadi pejabat yang baik itu bagus kog Kang … saya ikutin doain juga. Amin.

    @Ersis
    amieen pak

  27. bikin Kaleidoskop-Blogâ„¢ yuk… Liat contohnya di
    http://alief.wordpress.com/ 🙂

  28. ah pokoke sayah cinta guru bahasa inggris sayah haha
    pak deden masihkah kau ingat pada muridmu yang cantik ini 😀
    gubraxxx

  29. Sudah sudah, wong cilik ngga usah banyak omong. Banyak nulis ajah.

    @Muallaf
    hikhiks yayayayyaya

  30. kasih jurus; jilat ke atas, injak ke bawah. Tau jurus: angkat ke atas, teken ke bawah. Tau jurus: cocok hidung kebo.

  31. jurus pamungkas: sisakan 60% bagian untuk disalurkan ke atas, 20% ke penggeda II, 10% ke penggede III, dan sisanya untuk rame-rame…

  32. gampangnya lah: pake ilmu kucing garong

  33. Ajarkan jurus pamungkasnya dong, abis ga dapet sih waktu terakhir kabur dari gunung…:(

Tinggalkan Balasan ke indra kh Batalkan balasan