Ngaca pada buku

Ternyata saya tidak termasuk guru yang efektif, setidaknya ini menurut daftar isian yang diberikan oleh Vesna Nicolic dan Hanna Cabaj, damn kedua orang itu menelanjangi saya dengan daftar isian sebanyak 249 halaman. 😛

Buku ini dibuka dengan pertanyaan ” Apakah saya mengajar dengan baik? ” pertanyaan sederhana , namun bisa panjang ceritanya kalau dikaitkan dengan kegiatan sertifikasi guru yang lagi marak belakangan ini. Dalam bab “ On The Road to Exellence Vesna mengutip pendapat Freeman tentang tingkatan guru seiring perkembangan pengalamannya dalam mengajar, Freeman berpendapat untuk guru novice akan berkutat dengan pertanyaan, “Apa yang akan saya ajarkan? … ini sich gue banget hehehehheh.

Sejalan dengan pengalaman mengajarnya akan timbul pertanyaan “Bagaimana saya mengajar?”, itu juga kalo gurunya mau ngaca… ngaca… ngaca. mudahan-mudahan eksplorasi dari pertanyaan itu terus berlajut dengan jawaban tentang aneka teknik, metode dan strategi yang jitu. Sejitu kode togel mbah google.

Nah tahap akhir akan sampai pada pertanyaan “Mengapa saya mengajarkan topik itu, dan mengapa dengan cara ini? “ sayangnya menurut Freeman tidak ada magic formula untuk menjawab pertanyaan itu. Masih diperlukan upaya panjang untuk terus memperbaiki diri.

Mungkin kalau digambarkan aku jadi seperti gambar ini :

nyair

Gambar diambil dari buku nya Vesna 

Mengajar masih gebyah uyah, disakompet daunkeun (sunda) semua siswa dianggap sama, sehingga apa yang diceritakan secara gamblang oleh Bang Tajib di sini memang sangat mungkin terjadi … Dah ach kalo anda mau mengisi Lembar kerja Guru yang 249 halaman itu silahkan di unduh disini ukuran filenya sekitar 8,61 MB.

~ oleh kangguru pada Januari 8, 2008.

12 Tanggapan to “Ngaca pada buku”

  1. Sepertinya bukunya menarik… saya download dulu yaaa hehehe

  2. Andai semua guru sering ngaca… Tentu dunia pendidikan akan semakin good looking dan menunjukkan performa yang aduhai…

  3. Jadi penasaran & kepengen tau nich…dl aaah…thx

  4. walah, aku malah jadi kesindir. jadi malu mau baca. tapi coba2 juga kangguru, ikutan ngunduh filenya yak, meski sampek hampir 9 mega. halah.

  5. … mirror mirror on the wall
    … who’s the best teacher of them all?
    … who else but you

  6. Wow, keren tulisannya, saya juga mau belajar jadi guru, ah… trims infonya.

  7. you are what you read. Kamu adalah apa yang kamu baca. Jadi yg kita baca itu mencerminkan seperti apa dirikita akan terbentuk.

  8. Huehehehe, di Indonesia buku dikalahkan ama Teve dengan sinetron dan infotainment.

  9. Ada jenis guru; pertama, guru yang hanya ingin ngelaksakan ngajar. Masuk kelas, cuap-cuap. Tugas selesai. Kedua, guru punya impian, harapan. Ngajar terencana, demi impiannya ia ngajar. Ketiga, guru yang ingin membangun masa depan-peradaban. Jenis guru yang ingin menciptakan pembuat-pembuat peradaban. Sayangnya di Indonesia teh banyak guru si pelaksana kewajiban, tanpa impian dan keinginan menorehkan sejarah manusia-manusia besar. Soal profesional, bagai panggang jauh dari api. “Ngajar” hanya modal sertifikat yang diobral di LPTK. UUUUhuiiii

  10. Kalo semua guru ngaraca, hebat jigana. apalagi kalo ngacana kana diri bukan hanya sekedar kana buku. Arinsap jigana guru teh, tidak hanya ikut diklat, tot, dll. tapi bakel bener ngajarna jeung ngajarkeun bener. membuat perencanaan (rpp) bukan karena tuntutan sertifikasi tapi memang hayang bener ngajar nu bener. Tambah-tambah skarang ada obat buat guru yang namanya sertifikasi… ah sokn siyeun salah obat we abdi mah kang.. tos ah .. jangan diteruskan, bisi majar teu syukuran.
    eh kang … punten yeuh solonong boy … ngiringan ah.

  11. Salam kenal …

  12. Ikut memberikan tanggapan coy

Tinggalkan Balasan ke Rosyidi Batalkan balasan