Hari Guru
Kang Biho mengingatkan saya tentang hari guru, walaupun telat ya sekedar ngingetin aja deh saya cuplik sajak guru aja dech di halaman sebelah,
pas banget hanya buku tua plus blog yang mampu saya baca, ilmu usang yang terus diulang… denger pidato perwakilan PGRI di hadapan pak SBY kok rasanya jadi utopis banget…. meski demikian tetap semangat……
Liriknya ngeres banget nih, Kangguru. Semoga kebaca oleh para pengambil kebijakan sehingga ada perubahan yang cukup berarti terhadap nasib guru.
Dirgahayu Guru Indonesia! “Merdeka!”
Sawali Tuhusetya said this on November 26, 2007 pada 3:37 pm |
Tetap semangat Kang. Tidak dihargai di dunia, ntar di akherat akan lebih dihargai.
imcw said this on November 27, 2007 pada 2:56 am |
Ah itu lagu lama kang …
lagu barunya sudah terbit nih:
guru-guru kini sudah bisa belagu
menepis segala ambigu
tiada bisa menandingi aku
sebab gajianku berlipat beribu
guru sekarang sudah bisa terbang
semua keperluan dapat tunjangan
setiap bulan inklud di uang gajian
aku pun sudah bisa terbang
siapa yang menghina kami
ku injak kepala sampai kaki
bandingkan berapa situ bergaji
tahukah kami sudah bisa bernyanyi
taralala trilili………………..
Kurt said this on November 27, 2007 pada 10:28 am |
Selamat hari guru, Pak. Di sekolah saya nggak ada acara apa-apa tuh, sepi-sepi aja:) Sebagian guru malah tidak menyadari kalau hari itu adalah hari guru:).
enggar said this on November 27, 2007 pada 3:33 pm |
saat ini guru bukanlah sebuah pekerjaan, namun akan lebih tepat dianggap sebagai pengabdian, karena di dalam kenyataan yang sebenarnya menjadi seorang guru adalah menjadi seorang yang mulia
selamat hari guru
walaupun tidak semua guru tahu bahwa mereka berulang tahun di hari ini
hidup guru Indonesia
echizen said this on November 27, 2007 pada 4:25 pm |
Selamat hari guru, pak Guru!
Mudah-mudahan stigma “pengabdian” yang melekat padanya tak serta merta tanpa penghargaan yang pantas dan layak. “pengabdian” tak serta merta tanpa balasan yang setimpal, Yang terharapkan adalah saling pengertian yang timbal balik dengan sepadan dan layak. Bukan begitu, pak Guru!
Pesan saya, jika nanti kelayakan dan kesepadanan itu datang! Jangan lupakan esensi “pengabdian”..
Selamat hari Guru!
gempur said this on November 29, 2007 pada 12:20 am |
Wilujeung berdjoang Wa!
Biho said this on November 29, 2007 pada 2:36 am |
beryukur paling mujarab,wajar saja guru! kerja guru kan setengah hari apa sudah sadar kemampuan kangguru itu jadi guru?
@dede
yap Alhamdulillah
dede said this on Desember 12, 2007 pada 7:15 am |
pagiii…salam kenal
bisnis online said this on November 21, 2008 pada 3:46 am |
selamat hari guru semoga guru indonesia tetap jaya dan tambah makmur
bisa menciptakan generasi yang diandalkan…
tapi aneh tempat saya ngajar SEKOLAH PGRI …GAK ADA KEGIATAN ?
APAAN KE, ATAU LIBUR SEKALIAN…??? ANEHKAN???
KANGUZANK said this on November 25, 2008 pada 2:12 am |
Buat semua GURU sak Endonesia…jangan minder jadi guru, jangan malu ngaku guru…bilang dengan lantang “Saya Guru…” Sebab bapak@ dan ibu@ guru adalah ujung tombang Peradaban….Pengubah Peradaban… SALUUT!
tyas said this on November 25, 2008 pada 2:58 am |
Selama bangsa Indonesia masih produksi manusia, maka guru tidak akan nggangur, jadi jangan takut jadi guru karena pasti ada lowongan ya kan …. kangguru ?
irul said this on November 26, 2008 pada 4:21 am |
hari guru ?
Ah….percuma dirame-rame oge. Urang Bandung mah lagi pada nalangsa sebab penghasilan tambahan dari honor mengajar bulanan di-PEUNCIT ku Disdik Kota Bandung. Dilarang karena adanya PP 47 dan PP48. Persis kaya puisinya di atas. Itulah….. nasib guru: bukan lagi harus digugu dan ditiru tapi kini jadi : Dibegu-begu dan diburu-buru. Lieur ah !
cecehidayatleutiktea said this on November 26, 2008 pada 6:12 am |