Pak Harun guru Budi, Budi adiknya Wati, Budi kakak Iwan.
Waktu berjalan cepat hingga suatu saat Pak Harun ditatar tentang sebuah paradigma baru dalam pelaksanaan pembelajaran yang berbasiskan kompetensi. Ya kompetensi yang konon menurut penceramah memiliki tiga aspek yang terangkum dalam satu tindakan nyata.
Akal, hati dan tangan, adalah tiga pilar penopang utama sebuah kompetensi. Akal empatnya kreatifitas, ide dan gagasan bermunculan. Hati adalah kendali untuk mengekang semua ide-ide yang mungkin liar, dari tangan lahir berbagai aktifitas dalam bentuk karya nyata.
Oh ya kali ini Pak Harun mendapat tugas untuk membelajarkan peserta didik tentang :
” Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode etik jurnalistik alam masyarakat demokratis di Indonesia.”
setidaknya kalimat diatas tercantum secara eksplisit, dalam sebuah dokumen negara yang bernama kurikulum.
Tugas pak Harun adalah mengejawantahkan kompetensi dasar tersebut kedalamkegiatan belajar di kelas.
Pendek cerita Pak Harun memberi Tugas kepada siswa untuk membuat sebuah tulisan di media massa baik itu lewat media SMS maupun kolom pikiran pembaca. Tidak kurang dari 400 siswa melaksanakan tugasnya dengan baik. Media massa kebanjiran SMS dan pikiran pembaca yang baik yang berbentuk kritik terhadap pemerintah maupun pujian kepada pemerintah.
Sayangnya mungkin ada pihak yang merasa dirugikan oleh tindakan Pak Harun, sehingga konon menurut kabar burung pak harun sempat dipanggil oleh paman Patih, untuk mimintai keterangan soal belajar mengajar, paman Patih berang, hingga memerintahkan pak Harun untuk sowan ke berbagai media yang dikirimi tugas para siswa supaya membatalkan penayangan berita atau kolom pikiran pembaca.
Tak hanya paman Patih yang berang, seprti biasa kalau paman Patih berang, Juragan Adipati juga ikut berang hasilnya Pak Harun di interogasi Juragan Adipati, Pak Harun bingung, apa yang harus dilakukannya. Nah mungkin dari teman-teman yang kesummon oleh kisah fiktif tanpa dasar dan ngak bisa dipertanggung jawabkan ini ada yang bisa membantu pak Harun ???
Ah ini hanya Sepenggal ingatan melayang kesaat belajar membaca di Sekolah Dasar.
Ps : Nama dan tempat hanya fiktif belaka
Ditulis dalam Pendidikan
Komentar Terbaru